Mengenal Sekolah Islam Gender
Ketua KOPRI PK Persiapan PMII INAIS Bogor
SEKOLAH ISLAM DAN GENDER
APA SIH ITU SEKOLAH ISLAM DAN GENDER ?
Sekolah Islam dan Gender atau SIG ini merupakan proses kaderisasi formal Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri atau KOPRI yang pertama pasca mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA). Diharapkan dengan kegiataan ini perempuan mampu memahami perannya dalam kesetaraan gender serta mampu menjawab isu-isu strategis dan tantangan nasional maupun global yang berkaitan dengan isu-isu gender dikalangan masyarakat. Hal yang perlu diketahui oleh sahabat-sahabat semuanya SIG tidak hanya untuk perempuan saja akan tetapi alangkah baiknya laki-laki pun perlu mengikuti SIG agar memahami akan kesetaraan, selain itu menjadi perbandingan dan kebenaran pada saat pemaparan atau penjelasan materi pada kegiatan tersebut.
Baik disini saya akan memberikan sedikit informasi ketika memang sahabat-sahabat akan mengikuti SIG ini hal yang perlu dipersiapkan yaitu pemahaman akan materi-materi, karena sebelum kegiatan tersebut dimulai adanya sesi screening yang berisikan :
1. Sejarah PMII
2. Tujuan PMII
3. Tokoh pendiri PMII
4. Trilogi PMII
5. Aswaja
6. Mars Dan Hymne PMII
7. Sejarah KOPRI
8. Tujuan KOPRI
9. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
10. Pengenalan Bahasa Arab
Adapun beberapa materi yang disampaikan pada saat kegiatan Sekolah Islam dan Gender itu adalah
A. Pengantar Gender dengan Pemateri Moh. Faiz Maulana
Apa yang dimaksud dengan gender ? karena terkadang istilah gender itu selalu tumpang tindih dengan seks atau jenis kelamin, padahal kedua kata tersebut merujuk pada bentuk yang berbeda yaitu seks atau jenis kelamin merupakan suatu persifatan atau pembagian dua jenis kelamin pada manusia yaitu pada laki-laki dan perempuan secara biologis contohnya seperti laki-laki mempunya vanis dan perempuan mempunyai vagina. Sedangkan konsep dasar gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan baik secara sosial maupun kultural, misalkan laki-laki itu kuat dan perempuan itu lembut atau perasa akan tetapi ciri tersebut bisa dipertukarkan dimana saja dan kapan saja. Jadi dapat diartikan bahwa gender itu ide tentang karakter feminim dan maskulin yaitu tentang bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperilaku dalam situasi dan kondisi.
Hal yang membedakan antara laki-laki dengan perempuan itu adalah kodrat. Kodrat nya laki-laki yaitu sebagai pemimpin dalam rumah tangga, mencari nafkah. Sedangkan kodrat perempuan yaitu mengandung, melahirkan, menyusui.
Setelah mengetahui gender itu apa materi selanjutnya yaitu
B. Fiqih Perempuan dengan pemateri Mamay Muthmainnah, S.H
Madzhab = jalan, aliran, pendapat, ajaran, doktrin
Bermadzhab = Mengikutinya orang awam atau orang yang tidak mencapai kemampuan ijtihad, kepada pendapat atau ajaran seorang imam Mujtahid, baik secara tetap ataupun tidak
Hukum bermadzhab = MUBAH
Dalam sejarah, sejak awal mula munculnya agama Islam, perempuan memiliki tokoh-tokoh berpengaruh dan kapasitas keilmuan yang luar biasa. Sayyidah Khadijah, isteri Nabi Muhammad, adalah orang pertama yang secara umum mengimani kenabian kanjeng Nabi Muhammad.
Selain Siti Khadijah,ummahatul mu’minin (ibu kaum mukmin) atau isteri-isteri Nabi yang lain juga tak kalah mentereng dalam soal keilmuan. Bunda siti Aisyah, salah satunya. Dalam bidang (periwayatan) hadis, beliau menempati posisi yang tinggi baik secara kualitas maupun kuantitas.
Isu-isu Bias Gender
1. Bagian warisannya setengah dari bagian laki-laki
2. Harus menutup auratnya
3. Tidak boleh menjadi imam sholat
4. Tidak boleh menjadi hakim
5. Boleh dipoligami, tidak boleh poliandri
6. Tidak boleh menjadi pemimpin
7. Tidak boleh bekerja di luar
C. Perempuan Perspektif Al-qur’an dengan pemateri Wulandari, S.Pd
Bias gender terdapat dalam
* Q.S Annisa : 34 yang artinya
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.”
Kesetaraan Gender terkecuali melihat ketaqwaannya
* Q.S Annisa : 1 yang artinya
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Jika dikaitkan dengan SIG ketika
Perempuan ---> sadar
---> Tingkat Potensi
Laki-laki ---> sadar
---> Kasiah peluang
Jika keempat aspek tersebut ada dalam diri kita maka bejalan atau sukseslah kita mengikuti SIG ini.
Mengulas pembahasan diatas bahwa dikatakan jika kesetaraan gender perspektif Al-Qur’an dan Hadist pada dasarya islam tidak pernah membeda-bedakan antara kaum laki-laki dengan perempuan terkecuali tingkat keimanan dan ketaqwaannya, seperti dijelaskan pada Q.S Al ahzab : 35 dan Hadist Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi . Pada dasarnya islam menempatkan perempuan dan laki-laki pada kewajibannya yang sesuai dengan kemampuan mereka, karena keadilan bukan berarti harus memberikan porsi yang sama.
Contoh dari kesetaraan gender yaitu
1. Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk belajar
2. Perempuan memiliki hak untuk memilih dan dipilih
3. Laki-laki dan perempuan sebagai khalifah di bumi
Lalu porsi antara laki-laki dengan perempuan dimasyarakat itu sama tidak ada kesenjangan didunia kerja dan lain sebagainya. Kita bisa melihat di kehidupan sehari-haripun akan kesetaraan gender antara laki-laki dengan perempuan.
Komentar
Posting Komentar